Minggu, 10 Februari 2013

Budaya suku eskimo


Ilmu Budaya Dasar - Budaya Suku Eskimo

Eskimo adalah istilah yang dipakai untuk menyebut orang-orang yang menghuni daerah kutub bumi. Keberadaan mereka tersebar di sebagian besar daerah Siberia (Rusia), Alaska (Amerika Serikat), Kanada, dan Greenland. Saat ini tercatat ada dua suku bangsa Eskimo yang menghuni kawasan-kawasan tersebut. Mereka adalah suku Inuit dan Yupik. Nah teman-teman, mari kita mengenal mereka lebih dalam lagi.

Suku Inuit tinggal di wilayah utara Alaska, Kanada, dan Greenland. Sementara suku Yupik menghuni daerah sebelah barat, selatan, dan sepanjang teluk Alaska serta di daerah timur jauh Rusia. Masing-masing suku, baik Inuit dan Yupik, memiliki budaya, bahasa, serta tradisinya sendiri-sendiri. Akan tetapi, bagi para ilmuwan, bila diperhatikan secara saksama, keduanya memiliki beragam kesamaan. Kesamaan itu misalnya terletak pada ciri-ciri tubuh serta mata pencaharian dan keseniannya. Berdasarkan pada kesamaan-kesamaan tersebut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa suku Inuit dan Yupik memiliki nenek moyang yang sama.

Indian
Selama ini, para ilmuwan memperkirakan nenek moyang bangsa Eskimo adalah suku Indian atau penduduk asli Benua Amerika. Dugaan ini didasarkan pada kesamaan ciri-ciri tubuh keduanya. Orang-orang Eskimo memiliki bentuk tubuh, warna rambut, kulit serta bola mata yang relatif sama dengan orang Indian.
Menurut Tom Gilbert, ilmuwan dari University of Copenhagen, Denmark, ada tiga teori untuk mencari tahu nenek moyang bangsa Eskimo. Khususnya, untuk orang-orang Eskimo yang tinggal di wilayah Alaska, Kanada, dan Greenland.
Teori pertama berbunyi, orang Eskimo adalah keturunan suku Indian yang telah menetap di daerah Amerika bagian utara sejak 14.350 tahun lalu. Sementara teori kedua menyatakan bahwa orang Eskimo datang dari wilayah di Siberia, Rusia. Kebenaran teori kedua ini masih diragukan karena belum ditemukan bukti-bukti yang kuat. Nah, teori ketiga menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Eskimo kemungkinan berasal dari Benua Asia.

Penemuan Rambut
Gilbert meyakini kebenaran teori ketiga. Keyakinannya itu didasari pada penemuan gumpalan rambut yang telah membeku. Gumpalan rambut itu ditemukan di Disko Bay, daerah sebelah barat daya Greenland, tahun 1980-an. Penemuan ini kemudian diteliti oleh Gilbert beserta tim peneliti dari Center for Ancient Genetics, Denmark.
Setelah bertahun-tahun diteliti, Gilbert beserta timnya memecahkan misteri gumpalan rambut tersebut. Menurut mereka, rambut itu milik seorang pria yang hidup pada zaman 4.000 tahun lalu. Dari sejumlah tes yang dilakukan, gumpalan rambut itu mirip dengan rambut etnis Asia.
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana tinggal dan menetap di kutub utara yang super duper dingin? Ada satu suku yang memang hidup di belahan bumi bagian utara tersebut. Suku itu lebih dikenal dengan nama suku Eskimo.

Banyak hal menarik yang bisa digali dari suku ini. Suku Eskimo dapat bertahan di suhu minus empat puluh lima derajat fahrenheit (-45 F). Kehidupan mereka jauh dari peradaban dan teknologi canggih.

 Suku Eskimo merupakan suku yang mendiami kutub utara bumi. Menurut para ilmuwan, bangsa Eskimo adalah keturunan suku Indian yang merupakan penduduk asli benua Amerika, karena keduanya memiliki bentuk dan ciri fisik yang tak jauh berbeda.




Cara Hidup Suku Eskimo
Suku Eskimo memiliki gaya hidup yang unik. Mereka mendapatkan makanan dengan cara berburu binatang, seperti beruang dan serigala. Selain itu, mereka juga mendapatkan sumber makanan dengan cara memancing ikan.
Pada umumnya makanan tersebut dikonsumsi dalam keadaan mentah. Hal ini dikarenakan kondisi mereka yang tinggal di daerah kutub yang senantiasas beku sehingga cukup sulit untuk mengolah makanan.




Pemukiman Suku Eskimo
Bangsa Eskimo yang hidup di lingkar atas kutub utara memiliki sebuah rumah unik yang bernama Igloo, di katakan unik karena seluruh bagian rumah terbuat dari es dan bentuknya setengah bundar ( Dome ) dan berpintu masuk berupa silinder. Seperti kebutuhan rumah manusia lainnya, orang orang eskimo juga memiliki alasan membuat Igloo untuk berlindung dari udara dingin, hewan buas ( hewan buas kutub seperti beruang ). Bangunan Igloo ini memiliki konstruksi yang kuat karena di buat dengan Es yang tak mudah meleleh dan mereka membuat Igloo waktu saat musim dingin akan datang jadi bisa dikatakan kalo rumah jenis ini merupakan rumah temporer yang hanya ada waktu musim dingin karena saat musim hangat (panas/summer) Igloo akan meleleh. Suhu di dalam rumah Iglo cukup hangat dan nyaman ditinggali dan tak terpengaruh suhu diluar yang bisa sampai -45 derajat celcius dan semua kegiatan dilakukan di dalam rumah tersebut.

Igloo terdiri dari 3 jenis yang dibedakan menurut besar ruangan dan kegunaan:
  • Igloo tipe kecil untuk tempat berlindung sementara (semalam atau dua malam) yang sering dibangun pemburu sewaktu berburu di padang atau lautan es.
  • Igloo semipermanen berukuran sedang untuk tempat tinggal keluarga. di dalamnya hanya terdiri dari 1 ruangan yang bisa ditinggali bersama oleh 2 keluarga. Sejumlah igloo semipermanen di suatu daerah membentuk permukiman "desa orang Inuit".
  • Igloo berukuran besar yang dibuat untuk kesempatan khusus. dibangun dari igloo berukuran lebih kecil yang dirombak agar menjadi lebih besar, tapi bisa juga merupakan bangunan baru. di dalam igloo berukuran besar terdapat 5 ruangan dan dapat menampung sampai 20 orang. Igloo berukuran besar bisa juga dibangun dari beberapa igloo berukuran kecil yang dihubungkan dengan terowongan, sehingga hanya ada satu jalan masuk untuk beberapa igloo. di dalam igloo berukuran besar bisa diadakan pesta bersama, dansa tradisional (musik Inuit dan Katajjaq).

 Bagaimana membuat Iglo?
Arah menyusun balok es sewaktu membuat igloo

dibutuhkan balok balok es sempurna kuatnya dan kokoh, kemudian balok balok disusun seperti layaknya kita menyusun bata pada saat membuat dinding/tembok rumah, dan es es tadi akan saling terpaut erat/menempel akibat terpaan angin dan akan menjadi kokoh dengan sendirinya. Lubang bekas galian salju dijadikan ruangan depan di dekat pintu masuk. Bagian dalam yang lebih tinggi dijadikan ruang keluarga dan ruang tidur. Terowongan kecil sering dibangun di depan pintu masuk, agar angin dari luar tidak langsung masuk ke dalam dan kehangatan dari dalam tidak lari ke luar sewaktu pintu dibuka. Salju merupakan bahan pelapis yang baik, sehingga ruangan di dalam igloo bisa dijadikan tempat tinggal yang hangat dan nyaman. Satu atau dua balok es pada dinding perlu dilepas untuk membuat jendela dan ventilasi agar ruangan dalam igloo tidak gelap ketika pintu dari balok salju ditutup. Igloo merupakan konstruksi kubah yang unik, karena dibangun dari balok-balok yang saling menopang satu sama lainnya tanpa menggunakan struktur rangka. Bila dibangun dengan benar, bagian atap kubah igloo sanggup menahan berat satu orang yang berdiri di atasnya. Panas dari lampu tradisional Inuit yang disebut qulliq bisa melumerkan es pada bagian dalam igloo, tapi bagian es yang mencair bisa segera beku kembali dan membentuk lembaran es baru yang menambah kekuatan bangunan igloo.

 
Igloo tampak samping:
  1. ruang keluarga/ruang tidur
  2. pintu masuk dan tempat penyimpanan barang
  3. jendela
  4. ventilasi

Ruang tidur terletak di bagian dalam rumah yang lebih tinggi daripada ruangan yang ada di dekat pintu masuk. Bagian dalam igloo yang lebih rendah merupakan ruangan tempat udara dingin berkumpul, karena udara dingin yang mempunyai berat jenis tinggi mengalir ke bawah. Sebaliknya, udara panas yang mempunyai berat jenis rendah mengalir ke atas, sehingga ruang tidur tetap hangat bila dipasang pemanas, lampu, atau tidur dengan hanya memakai selimut. Ada pula (Orang Inuit Tengah, khususnya yang tinggal di Selat davis) yang memodifikasinya dengan melapisi ruang keluarga dengan kulit hewan. Suhu ruangan dalam igloo yang dilapisi kulit hewan bisa 2°C hingga 10-20°C lebih hangat dibandingkan tanpa pelapis.

sumber :
http://hetoong.blogspot.com/2011/03/ilmu-budaya-dasar-budaya-suku-eskimo.html & http://hardika-putriyani.blogspot.com/2012/05/budaya-suku-eskimo.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar