Minggu, 10 Februari 2013

Ambil Alih Partai, SBY Lakukan Blunder Politik?


Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
Direktur Eksekutif IndoBarometer, M Qodari, melihat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono potensial melakukan blunder politik dengan mengambil alih kendali partai. 

"Kalau tidak hati-hati justru bisa jadi 'blunder politik' karena SBY tidak konsentrasi mengurus pemerintahan," kata Qodari kepada VIVAnews, Sabtu 9 Februari 2013.


Jika pemerintahan tidak terurus, popularitas SBY pun akan jatuh. "Jika ini terjadi, akan semakin menurunkan elektabilitas Partai Demokrat di bawah 8 persen," kata Qodari. "Lebih dari itu, target-target pemerintah bisa tidak tercapai."

Karena itu, Qodari menyatakan, "Jangan sampai menyelamatkan partai, negaranya yang karam."

Pernyataan senada juga datang dari Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon. Menurut Fadli, terkesan SBY sebagai Presiden lebih sibuk mengurus partai ketimbang negara.
Urusan pemerintahan dan rakyat makin terabaikan. Campur aduk posisi SBY sebagai Presiden maupun sebagai ketua Dewan Pembina Partai membuat rakyat bingung.

"Di zaman Pak Harto saja tak pernah sekalipun Presiden berpidato soal internal parpolnya," katanya.

Jumat malam, usai pertemuan Majelis Tinggi Demokrat yang diperluas, SBY menyatakan Majelis Tinggi Demokrat mengambil kendali partai. SBY juga menyatakan, Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum sebaiknya fokus menghadapi kasus dugaan korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. 

sumber : http://politik.news.viva.co.id/news/read/389026-ambil-alih-partai--sby-lakukan-blunder-politik-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar